Tinggal sejengkal waktu tiba lahan kita menguning
Bau yang kurindu dari kerak tanah lempung yang mengering
Akan kembali kita tanami esok musim tiba menjelang
Bakti kita berpegang tangan bukti kasih tak pernah kurang
Lahan kita bukan petak sekali jadi
Sudah bertahun dicecar badai datang bertubi
Berapa bunga pun pepohonan coba kutanam
Berapa benih kau semai pula ditelan alam
Sekejap lagi kita memanen sepetak harap
Membumikan doa dari keringat dan mimpi saat lelap
Sedari itu aku berpegang janji padamu
Kujaga lahan berpegang teguh pada hatiku
Rampak bergoyang tanaman kita menari-nari
Disapu angin membelai lembut goda mentari
Usaha kita belum tentu semanis angan
Tapi denganmu jatuh pun aku dengan senyuman
Jangan salahkan siapa juga kala bencana
Belumlah tentu yang terlihat abadi indahnya
Layaknya lahan tua yang cuma sepetak saja
Tak pernah lagi kita mengukur berapa sempitnya
Bangunan kota mengepung lahan congkak berdiri
Semangat kita bukan terpuruk makin menjadi
Setelah panen berbalut lelah mari bersama
Nikmati senja membasuh peluh bicara cinta
No comments:
Post a Comment